Tarmijah... Riwayatmu Kini...



Cerita duka pembantu rumah tanggaHarga Tarmijah sebulan delapan ribu rupiah
Di pagi buta sedang pulas tidur kitaNeng Tarmijah sudah bangun lalu bekerja
Siapkan sarapanBersihkan halamanSiapkan pakaianSeragam sekolah untuk anak majikan
Setelah beres Tarmijah dipanggil nyonyaPergi ke pasar belanja ini hari
Asin sedikit Tarmijah dicaci makiMasakan lezat tak pernah dipuji
Oh sudah pasti kekiNamun hanya disimpan dalam hati
Di malam minggu anak majikan berdandanSambut sang pacar itu suatu kewajiban
Nona Tarmijah tak mau ketinggalanLalu berdandan siap untuk berkencan
Nyonya majikan lihat Tarmijah berkencanDi muka rumah terhalang pagar halaman
Nyonya naik pitamTarmijah kena hantamNyonya naik pitamTarmijah kena hantam
Tarmijah K.O.Tarmijah K.O.
Iwan Fals - Tarmijah dan Problemnya
Tidak diragukan lagi kalau hampir semua lirik lagu Iwan Fals sangat relefan dengan kehidupan sekarang. Bukan hanya para TKW yang mengabdikan diri menjadi PRT pada majikan asing disana hanya untuk menghidupi keluarganya di kampung, bahkan para pembantu di negeri sendiri pun banyak yang mengalami pengalaman-pengalaman pahit.
Seperti yang digambarkan pada lirik lagu beliau di album Opini tahun 1982 ini. Liriknya terkesan sederhana dan mudah dicerna. Selain itu beliau selalu cerdas merangkai kata dengan rima yang pas.
Contoh:Siapkan sarapanBersihkan halamanSiapkan pakaianSeragam sekolah untuk anak majikan
atau
Asin sedikit Tarmijah dicaci maki
Masakan lezat tak pernah dipuji 
Dan beberapa rima yang lain dalam lagu ini yang sangat jelas bisa dilagukan dengan asik. Tapi ada bagian-bagian unik yang sering kali tanpa sadar tidak kita cerna dengan seksama. Misalnya "Neng Tarmijah" dan "Nona Tarmijah". Panggilan neng hanya sekedar untuk perempuan biasa dan polos. Sedangkan nona biasanya untuk panggilan seorang perempuan yang derajatnya sedikit lebih tinggi dan terkesan elegan. Kenapa Iwan Fals memakai dua kata berbeda tersebut untuk satu orang perempuan yang pekerjaannya hanya seorang pembantu rumah tangga? Beliau menggambarkan Tarmijah sebagai seorang yang juga berhak menjalani hidupnya seperti perempuan-perempuan normal pada umumnya. Ketika Tarmijah hanya menjadi seorang pembantu beliau menggunakan panggilan neng. Dan menggunakan panggilan nona ketika Tarmijah ingin memadu kasih dengan pria idamannya, karena panggilan ini lebih elegan ketika perempuan ingin terlihat cantik di mata kekasihnya.

Dengan lirik cerdas yang beliau ciptakan dalam satu lagu ini sangat cukup sekali untuk menceritakan kisah seorang pembantu yang kurang dihargai dalam pekerjaannya dan sebagai perempuan yang bebas ketika ada waktu luang.